Kamis, 08 April 2010

Minimarket Tak Perlu Dibatasi, Kalau Jenuh Mati SendiriSuhendra - detikFinance

Jakarta - Para pedagang tradisional tak perlu khawatir berlebihan terhadap menjamurnya toko moderen minimarket di segala pelosok wilayah. Minimarket-minimarket yang berlebihan dengan sendirinya akan mati jika sudah menemukan titik jenuh."Tidak perlu dibatasi karena nanti akan mati sendiri," kata Direktur Ritailer Service The Nielsen, Yongky Surya Susilo saat dihubungi detikFinance, Kamis (7/5/2010).Namun ia menggarisbawahi, para pemilik toko tradisional harus tetap berbenah diri menjadi toko yang berbasis swalayan. Menurutnya semua peritel sukses di Indonesia ataupun global, berangkat dari toko tradisional berubah menjadi swalayan."Jika minimarket dilarang , berarti pelaku toko tradisional tidak dapat merubah model bisnis dan seumur hidup peluang bisnisnya pas-pasan," katanya.Menurutnya, model bisnis self service (swalayan) adalah yang paling cocok di kota urban. Hal ini karena konsumen senang melayani diri sendiri dan umumnya menghendaki yang pasti-pasti."Kami selalu menyarankan toko tradisional mengubah model bisnis mereka menjadi semi swalayan atau full swalayan," jelasnya.Selain itu, kata dia, model bisnis swalayan akan mempunyai faktor impulse buying atau pembelian oleh konsumen secara mendadak atau tidak direncanakan yang akan menjadi keunggulan."Dari hasil riset konsumen, 60% barang di swalayan dibeli secara impulse. Impulse adalah darah bagi bisnis ritel. Tidak ada impulse berarti pas-pasan," imbuh Yongku.Sementara pemerintah diharapkan membantu dengan membangun distribustion center untuk toko tradisional , karena pasar tradisional akan mendapat barang yang pasti dan harga yang baik."Training pelayanan dan manajemen sederhana," serunya.Berdasarkan data The Nielsen yang diperoleh detikFinance menyebutkan total minimarket pada tahun 2005 hanya mencapai 6.465 outlet, tahun 2006 bertambah menjadi 7.356 outlet, tahun 2007 sebanyak 8.889 outlet atau 0,5 % dari toko tradisional yang mencapai 1,9 juta toko.Sedangkan hingga Desember 2009 The Nielsen mencatat jumlah outlet Indomaret bertambah menjadi 3892 outlet dari tahun sebelumnya 3093 outlet. Alfamart mencapai 3373 outlet naik dari tahun sebelumnya 2779 outlet. Untuk Alfamidi plus Alfa Express mencapai 141 outlet naik dari tahun sebelumnya 60 outlet, Circle K menjadi 259 outlet, tahun sebelumnya 210, Start Mart menjadi 122 (posisi Agustus 2009) posisi tahun 2008 hanya 116 outlet dan Yomart mencapai 220 outlet pada Desember 2009 sedangkan tahun sebelumnya 162 outlet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar